Banner Image

Top Cinema

smarttalentmalaysia.com

Top Cinema: REVIEW – “SHERIFF NARKO INTEGRITI” MENGUNGKAP TENTANG KEJAHATAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN

SMARTTALENTMALAYSAI.COM – Film “Sheriff: Narko Integriti” yang disutradarai oleh Syafiq Yusof (Misteri Dilaila, Polis Evo 3) ternyata lebih menarik daripada yang saya duga. Dinamika antara para tokoh menggambarkan aksi kucing-kucingan yang penuh permainan taktik. Di satu sisi, film ini mampu menjaga keseimbangan antara kecerdasan dan kekuatan. Namun, sayangnya, ia tergoda untuk terjerumus ke dalam jebakan umum film misteri: menumpuk terlalu banyak twist menjelang akhir cerita.

Kata “Sheriff” dalam judulnya merujuk pada nama protagonis, Sherifuddin Hussein (Zul Ariffin), seorang anggota ISCD (Integrity and Standards Compliance Department) yang bertugas menangkap polisi-polisi yang terlibat dalam tindak kriminal. Dengan postur tubuh yang tinggi dan besar, karakter ini tidak gentar menghadapi para penjahat dan memiliki kecenderungan untuk melontarkan lelucon sarkas. Ia mengingatkan kita pada sosok Ma Seok-do (Don Lee) dalam serial “The Roundup”.

Target utama Sherifuddin kali ini adalah seorang pembunuh berantai yang dijuluki “Meth Killer” karena modus operandi yang digunakannya. Pertama, ia menyasar anggota geng pengedar narkoba yang dipimpin oleh Tony Ifrit (Aaron Aziz). Kedua, pembunuh ini memiliki kebiasaan menaburkan sabu-sabu di atas mayat korban. Identitas “Meth Killer” sendiri adalah Nazri “Naz” Mutalib (Syafiq Kyle), seorang polisi dari departemen narkotika.

Daya tarik dari naskah karya Syafiq Yusof dan Nazifdin Nasrudin (berdasarkan cerita Yusof Haslam, ayah Syafiq) terletak pada kenyataan bahwa identitas si pembunuh sudah terungkap sejak awal. Kita mengetahui bahwa pelaku adalah seorang polisi yang memiliki kakak, Syazlin (Azira Shafinaz), juga dari departemen yang sama. Dengan begitu, “Sheriff: Narko Integriti” mampu sepenuhnya fokus pada konflik antara Sherif dan Naz, tanpa harus memaksa penonton menunggu pengungkapan identitas pelaku hingga akhir.

Setelah ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini, Sherif segera mencurigai bahwa pelakunya adalah salah satu anggota dari departemen narkotika. Dalam proses interogasi, hampir semua polisi tidak dapat memberikan alibi yang meyakinkan, kecuali Naz yang memiliki alibi sempurna. Namun, kelebihan tersebut justru membuat Sherif curiga. Permainan taktik yang saling beradu inilah yang menjadi inti dari paruh kedua film ini.

Upaya Naz untuk mengecoh penyelidikan Sherif dan ketekunan Sherif dalam mencari pengakuan Naz menghasilkan cerita detektif yang memikat. Syafiq Yusof berhasil menghadirkan cerita dengan tempo cepat, tanpa terasa berantakan, sambil sesekali menyelipkan adegan aksi menarik, termasuk sebuah kejar-kejaran mobil yang cukup mendebarkan.

Meski “Sheriff: Narko Integriti” memiliki fondasi yang baik, durasi 132 menit terkesan terlalu panjang. Film ini mulai kehilangan ritme di paruh akhir, ketika ketegangan adu taktik mulai menghilang. Kami disuguhkan klimaks dengan baku tembak yang konvensional serta sejumlah twist yang muncul saat film hendak mencapai akhir, namun malah membuatnya terasa melelahkan. Dengan setiap twist, cerita terasa semakin diperpanjang tanpa kejutan yang berarti.

Baca Juga : Sinopsis Film Venom: The Last Dance dan Fakta Menariknya

Share: Facebook Twitter Linkedin
Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *