SMARTTALENTMALAYSIA.COM – Waralaba horor legendaris Fear Street kembali hadir dengan film terbaru berjudul Fear Street: Prom Queen, yang dijadwalkan tayang perdana secara eksklusif di Netflix pada 23 Mei 2025.
Setelah kesuksesan trilogi Fear Street pada 2021, kisah horor ini melangkah lebih jauh ke kegelapan sejarah Shadyside, sebuah kota kecil yang sudah terkenal karena rangkaian pembunuhan brutal yang terus menghantuinya.
Trilogi sebelumnya membawa penonton melintasi tiga era berbeda—1994, 1978, dan 1666—yang semuanya terhubung melalui kutukan penyihir Sarah Fier, figur klasik yang menjadi sumber berbagai tragedi menyeramkan di Shadyside.
Film keempat, Prom Queen, dihadirkan sebagai cerita mandiri yang tetap menyatu dalam semesta Fear Street. Kali ini, ceritanya diadaptasi dari novel horor ikonik The Prom Queen karya R.L. Stine, yang pertama kali terbit pada tahun 1992.
Matt Palmer kembali di bangku penyutradaraan, bersama Donald McLeary sebagai penulis naskah. Film ini bersiap menghidupkan kembali genre slasher remaja yang khas dengan nuansa era 80-an, tampil lebih segar, brutal, dan penuh ketegangan.
Didukung jajaran pemain berbakat seperti India Fowler, Suzanna Son, Fina Strazza, David Iacono, Chris Klein, Lili Taylor, dan Katherine Waterston, film ini menjanjikan pengalaman horor intens berlatar musik dansa retro dan lampu disko gemerlap.
Sinopsis Fear Street: Prom Queen
Mengambil latar waktu tahun 1988, Fear Street: Prom Queen menjadi jembatan antara kisah Fear Street: 1978 dan Fear Street: 1994. Cerita ini kembali ke Shadyside High di malam prom, yang seharusnya menjadi momen paling berkesan bagi para siswa namun berubah menjadi malam penuh teror.
Drama bermula dari persaingan sengit antara sejumlah gadis populer yang memperebutkan gelar Prom Queen. Gadis-gadis ini dikenal selalu menjadi sorotan dengan penampilan sempurna mereka. Namun situasi memanas saat seorang gadis dari luar lingkaran sosial elit tiba-tiba masuk ke daftar kandidat Prom Queen. Kehadirannya memicu kecemburuan dan konflik di tengah kelompok tersebut.
Ketegangan meningkat seiring munculnya kejadian-kejadian aneh. Satu per satu kandidat Prom Queen mulai menghilang tanpa jejak. Apa yang awalnya hanya dianggap sebagai drama khas remaja berubah menjadi ancaman nyata ketika lorong-lorong sekolah mulai dipenuhi rasa takut meskipun dihiasi cahaya lampu pesta dan balon penuh warna. Shadyside High tidak lagi terasa aman.
Terungkap kemudian bahwa ada pembunuh misterius bertopeng yang mulai berkeliaran di sekolah. Dengan kostum serba merah dan senjata kapaknya, pembunuh ini menjadi ancaman baru yang menyusul horor brutal dari trilogi sebelumnya dan menciptakan ikon khas baru bagi semesta Fear Street.
Di tengah kekacauan tersebut, gadis yang tiada pernah diperhitungkan kini harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya adalah target sang pembunuh berikutnya. Malam pesta yang diidam-idamkan berubah menjadi ajang bertahan hidup dalam tragedi paling berdarah sepanjang sejarah sekolah itu.
Baca Juga : Sinopsis 2nd Miracle in Cell No.7: Kisah Menyentuh Anak yang Kehilangan Sosok Ayah