SMARTTALENTMALAYSIA.COM – Seiring dengan semakin banyaknya karakter kartun klasik yang masuk ke ranah public domain, para penonton mulai terbiasa menyaksikan tokoh-tokoh masa kecil mereka dihidupkan kembali dalam bentuk baru yang sering kali menggali sisi gelap dan penuh ketegangan.
Salah satu perkembangan terbaru ini melibatkan Mickey Mouse versi Steamboat Willie, yang dihidupkan kembali sebagai sosok pembunuh kejam dalam film horor berjudul “Screamboat.” Disutradarai oleh Steven LaMorte, seorang pendatang baru di genre horor-komedi, film ini menggabungkan unsur slasher dengan humor gelap. Naskahnya dikerjakan bersama oleh Matthew Garcia-Dunn, sementara David Howard Thornton, terkenal lewat perannya sebagai Art the Clown dalam seri *Terrifier*, dipercaya memerankan Steamboat Willie. Selain itu, film ini dibintangi oleh Allison Pittel, Amy Schumacher, Jesse Posey, Jesse Kove, Rumi C. Jean-Louis, Jarlath Conroy, dan Charles Edwin Powell.
Screamboat mengisahkan sekelompok wisatawan yang menaiki kapal pesiar mewah untuk liburan seminggu, hanya untuk mendapati harapan mereka akan kedamaian berubah menjadi mimpi buruk. Terjebak di tengah laut tanpa jalan keluar, mereka diteror oleh pembunuh misterius yang mengenakan topeng. Ditemani elemen humor gelap di tengah kepanikan dan misteri, cerita berkembang dengan intensitas slasher klasik yang unik.
Steamboat Willie pertama kali muncul sebagai film animasi ketiga dari Mickey Mouse yang diproduksi Disney. Berbeda dengan citra Mickey Mouse modern yang ceria dan ramah, versi awal karakter ini digambarkan memiliki kepribadian kasar yang bahkan terkadang kontroversial. Dalam film aslinya, Mickey terlihat mengeksploitasi hewan dengan cara yang dianggap tidak pantas. Mulai 1 Januari 2024, karakter ini resmi memasuki public domain, membuka peluang bagi berbagai adaptasi tidak konvensional seperti Screamboat.
Meskipun beberapa proyek lain juga dikabarkan menggunakan Steamboat Willie sebagai tokoh antagonis pembantai, Screamboat berusaha menghadirkan pendekatan segar terhadap genre slasher. LaMorte menggambarkan film ini sebagai kisah perjalanan yang berubah menjadi kengerian ketika para penumpang feri larut malam di Kota New York menjadi target serangan tikus pembunuh kecil nan keji. Tikus ini digambarkan tidak hanya mengerikan tetapi juga sangat licik.
Trailer film berhasil menciptakan nuansa nostalgia sekaligus rasa takut. Dibuka dengan visual kapal uap tua berjalan perlahan di sungai berkabut, peluit kapal terdengar sumbang dan menciptakan atmosfer menyeramkan. Visual hitam-putih berkedip dengan distorsi seolah berasal dari gulungan film berhantu. Nada klasik peluit kapal berubah menjadi melodi menakutkan saat suasana semakin kelam. Kamera mengeksplorasi bagian dalam kapal yang gelap dan penuh misteri, memberi petunjuk akan teror yang akan datang.
Protagonis dalam cerita adalah kelompok pencari sensasi yang menyewa kapal itu tanpa mengetahui sejarah mengerikannya. Eksplorasi awal mereka dipenuhi candaan ringan hingga rentetan kejadian aneh mulai terjadi benda bergerak sendiri dan tawa seram dari ruang mesin. Trailer kemudian mengalihkan fokusnya ke ketegangan tajam saat mereka menemukan ruangan tersembunyi yang memutar kartun kuno dengan aura menyeramkan.
Konflik memuncak dalam adegan pengejaran intens ketika kelompok tersebut diburu oleh versi mengerikan Steamboat Willie. Bahkan kapal itu sendiri digambarkan seolah hidup, mendalamkan atmosfer horor melalui suara derit dan erangan yang menakutkan. Dalam momen terakhir trailer, Steamboat Willie muncul dari bayang-bayang gelap dengan senyuman menyeramkan dan tatapan penuh kebencian, memberikan gambaran jelas atas ketakutan murni yang dialami para protagonis.
Film ini menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi penggemar horor dengan pendekatan kreatif yang menghidupkan nostalgia dalam bentuk yang benar-benar mengganggu.
Film-film tersebut memperkenalkan versi yang terdistorsi dari Steamboat Willie, karakter klasik yang dicintai banyak orang, kini digambarkan sebagai seorang pembunuh sadis.
Teror yang sesungguhnya hadir ketika tokoh-tokoh dari kartun tersebut seolah hidup kembali, bertransformasi menjadi versi Willie yang jauh lebih gelap dan mematikan. Karakter ini memiliki detail yang menyeramkan: sarung tangan ekstra besar, gigi tajam seperti mata pisau, serta nafsu membunuh yang tak ada habisnya.
LaMorte juga berbicara soal karakter Steamboat Willie, yang diperankan oleh Thornton. Ia mengungkapkan bahwa ukuran fisik karakter tersebut membawa beberapa adegan pembunuhan yang ekstrem, bahkan sulit untuk direalisasikan dalam film. Ada momen-momen tertentu yang membuatnya yakin akan menghadapi percakapan canggung dengan ibunya setelah produksi selesai.
LaMorte, yang sebelumnya menggarap film The Mean One pada tahun 2022 bersama bintang Terrifier tersebut, juga berbagi fakta menarik tentang proses produksi Screamboat. Thornton menjalani “lima jam sesi riasan dan mengenakan prostetik seberat 10 pon” untuk memerankan karakter ini.
Menurut LaMorte, Screamboat Willie tidak hanya sekadar penjahat bertopeng dengan kostum menyerupai ikon klasik Steamboat Willie. Versi ini tetap mempertahankan ciri khas lagu-lagu dan pose-pose yang familiar bagi penonton, menciptakan koneksi emosional sekaligus nuansa nostalgia yang mengejutkan.
Meskipun sering dianggap sebagai debut layar lebar Mickey Mouse, nyatanya Steamboat Willie bukanlah film pertama yang menghadirkan karakter ikonik ini. Film bisu seperti Plane Crazy dan The Gallopin Gaucho sudah diproduksi sebelumnya, tetapi gagal menemukan distributor untuk dirilis ke publik.
Baca Juga : Sinopsis Blood Brothers: Film Aksi Penuh Ketegangan, Sukses di Malaysia, Kini Hadir di Indonesia