Banner Image

Top Cinema

smarttalentmalaysia.com

Top Cinema Sinopsis Film “Monkey Man”: Aksi Balas Dendam

Top Cinema Sinopsis Film “Monkey Man”: Aksi Balas Dendam

SMARTTALENTMALAYSIA.COM – Menjelang akhir Mei 2024, bioskop Indonesia akan menayangkan film Hollywood terbaru berjudul “Monkey Man. ” Film ini merupakan debut penyutradaraan Dev Patel dan sudah tayang di beberapa negara lain sejak April 2024. Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap film ini sangat tinggi, terutama karena sebagian proses syutingnya dilakukan di Tanah Air.

“Monkey Man” mengikuti kisah Kid/Bobby (diperankan oleh Dev Patel), seorang pria tanpa nama yang bertekad untuk memburu para pejabat korup yang bertanggung jawab atas kematian ibunya. Tindakannya bukan hanya semata-mata balas dendam; ia juga berjuang untuk membantu masyarakat lain yang menjadi korban kejahatan para pejabat korup tersebut.

Sebelum kamu menyaksikan “Monkey Man” di bioskop, simak ulasan menarik berikut!

Review Film “Monkey Man”: ‘John Wick’ dengan sentuhan Isu Sosial dan Budaya

Melihat premisnya, jelas bahwa “Monkey Man” adalah film aksi yang mengangkat tema balas dendam. Alur ceritanya sangat mirip dengan film-film revenge lainnya, terutama dengan franchise “John Wick. ” Bahkan, bisa dibilang film ini menggabungkan elemen-elemen penting dari keempat film “John Wick,” menciptakan dinamika konflik yang cukup dapat diprediksi hingga akhir cerita. Meskipun demikian, “Monkey Man” tetap menarik untuk disaksikan, terutama bagi para penggemar genre aksi.

Keunikan dari “Monkey Man” terletak pada pengintegrasian legenda Hanoman, dewa berwujud kera putih dalam agama Hindu, ke dalam alur cerita. Karakter Kid/Bobby digambarkan dengan nuansa yang mirip dengan legenda Hanoman, menjadikannya lebih dari sekadar sosok yang mencari balas dendam; ia juga berperan sebagai penyelamat. Unsur budaya dan isu sosial, khususnya sistem kasta di India, memberikan pesan yang lebih mendalam dibandingkan dengan film-film balas dendam lainnya.

Penampilan Karismatik Dev Patel

Dev Patel bukan hanya menjabat sebagai sutradara, tetapi juga berperan sebagai karakter utama dalam film ini. Karisma Patel di layar tidak kalah menawannya dibandingkan Keanu Reeves dalam perannya sebagai John Wick. Penampilannya berhasil menarik perhatian penonton untuk tetap menyaksikan hingga akhir, berkat adegan aksi yang menegangkan.

Aktor lain yang juga mencuri perhatian adalah Sikandar Kher, yang berperan sebagai polisi korup bernama Rana Singh. Kher berhasil menampilkan karakter polisi jahat yang mampu membangkitkan kemarahan penonton dari awal hingga akhir film. Secara keseluruhan, semua pemain dalam film ini berhasil memberikan penampilan yang memuaskan.

Perpaduan Koreografi Aksi dan Musik yang Menggugah

Dengan kombinasi koreografi aksi yang menarik dan musik yang mengasyikkan, “Monkey Man” menjadi tontonan yang sayang untuk dilewatkan. Sungguh, sebuah film yang menawarkan lebih dari sekadar aksi, tetapi juga sebuah kisah yang sarat makna.
Sebagai sebuah film aksi, *Monkey Man* menawarkan pengalaman yang sangat memuaskan. Koreografi adegan pertarungannya dihadirkan dengan begitu alami dan lebih dinamis, hampir menyerupai karya *John Wick* atau *The Raid* (2011). Dengan kualitas aksi yang demikian, film ini sudah bisa dianggap sebagai debut penyutradaraan yang berhasil bagi Dev Patel, karena ia mampu memaksimalkan genre yang diusungnya.

Keasyikan setiap adegan aksi semakin meningkat berkat musik yang menghiasi hampir setiap momen. Keberadaan musik ini menciptakan berbagai nuansa di setiap pertarungan, sehingga setiap adegan terasa unik dan tak monoton. Ada momen yang terasa ceria dan menyenangkan, hingga sesekali menghadirkan ketegangan.

Secara keseluruhan, *Monkey Man* tampil sebagai debut penyutradaraan yang solid bagi Dev Patel. Jika kamu penggemar film yang penuh aksi dan menghibur, maka *Monkey Man* adalah tontonan yang wajib kamu saksikan. Film ini sudah tayang di sejumlah bioskop di Indonesia mulai 29 Mei 2024.

Bagaimana pendapatmu mengenai review film ini? Jangan ragu untuk berbagi pendapatmu dan ikuti terus Top Cinema kami untuk ulasan film lainnya!

Baca Juga : Top Cinema : Sinopsis “IF” (2024): Petualangan Fantasi Kenangan Masa Kecil

Share: Facebook Twitter Linkedin
Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *